Selasa, 23 Agustus 2022

Kiat-Kiat Mendidik Buah Hati di Usia SD

 Mungkin melegakan bagi orang tua yang sibuk bahwa anak-anak usia sekolah lebih dan lebih fokus pada kelompok sebaya. Tetapi di sisi lain, jika Orang tua menghabiskan hari secara terpisah, mudah bagi dunia Orang tua untuk menjadi semakin terputus. Orang tua mungkin belum dapat melihatnya, tetapi pengaruh Orang tua sudah mulai berkurang, saat anaknya mulai membentuk perilakunya di luar rumah berdasarkan kebiasaan yang ia temui dari teman sekolah atau anak tetangga.
Tujuan Orang tua selama beberapa tahun ke depan adalah untuk membangun hubungan yang kuat dengan anaknya, yang akan memberikan keseimbangan bagi pergaulan dengan teman sebaya dan landasan yang kokoh untuk membantu dirinya melewati masa remaja. Seperti apa pola asuh yang ideal pada usia ini?

1. Tetap terhubung.


Anak di usia SD sudah belajar mandiri, dan sangat berorientasi pada teman sebaya, mungkin anak bisa pergi sepanjang akhir pekan dan hampir tidak berinteraksi dengan orang tuanya. Tahan dorongan untuk mengatakan “ya” pada satu teman bermain lagi sehingga Orang tua bisa berinteraksi lebih intens. Alih-alih, habiskan waktu senggang hanya dengan bergaul dengan si buah hati, tanpa melakukan apa pun. Sekarang adalah saat Orang tua meletakkan dasar untuk hubungan yang hebat menjelang dia remaja.


2. Kembangkan ritual keluarga yang membina hubungan.


Pertemuan keluarga, sarapan bersama di Minggu pagi, makan siang di hari Sabtu dengan Ayah dalam perjalanan untuk belanja bulanan. Piknik sebulan sekali, atau menghias rumah sebelum libur hari raya. Apapun yang bisa dilakukan bersama, jadikan peluang ini menjadi rutinitas, jadi semua anggota keluarga mengharapkannya dan menantikannya.



3. Ambil isyarat Orang tua tentang kemandirian dari anak Orang tua.


Kemandirian berkembang pada tingkat yang berbeda pada anak-anak yang berbeda. Ingatlah bahwa setelah periode kemandirian yang membutuhkan perilaku "dewasa", seperti menginap, "bayi" anak Orang tua akan keluar untuk mendapatkan perhatian ekstra dari Orang tua. Jangan memaksa dia untuk menjadi dewasa sepanjang waktu.




4. Bantu anak-anak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan negosiasi.


Pasti sangat melelahkan untuk terus-menerus bernegosiasi dengan anak-anak. Ada beberapa orang tua hanyalah pihak yang suka memberi perintah. Namun, apakah Orang tua ingin anak-anaknya menjadi orang yang hanya mengikuti perintah dan melakukan apa yang diperintahkan? Jika demikian, Orang tua harus membiarkan mereka terbuka terhadap tekanan kelompok sebaya, dan juga terhadap kemungkinan anaknya menjadi korban perundungan. Belum lagi anak-anak yang belajar menurut tanpa bertanya menjadi orang dewasa yang membabi buta melakukan apa yang diperintahkan, yang berarti mereka bisa melakukan kekejaman karena hanya mengikuti perintah. Jika Orang tua menginginkan seorang anak yang bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri, mereka harus belajar berpikir untuk diri mereka sendiri.


Orang tua tidak ingin anak-anaknya merasa tidak berdaya. Orang tua ingin mereka merasa penting ketika mereka membuka mulut, ketika mereka mengambil tindakan. Haruskah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan merengek? Tentu tidak. Haruskah mereka belajar bahwa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan menyusun argumen yang baik dan membuatnya dengan cara yang masuk akal, lucu, menawan yang memenuhi kebutuhan Orang tua dan juga kebutuhan mereka? Tentu saja, jika Orang tua ingin mereka mendapatkan dan berbagi manfaat dalam hidup.



 

Sekarang, mengajari anak-anak keterampilan seperti ini tidak berarti Ayah dan Bunda membiarkan putranya terus-menerus mengomeli Orang tuanya dan kemudian menyerah. Artinya, jika mereka ingin mempertanyakan perintah Orang tua, Ayah dan Bunda bisa mengatur waktu diskusi untuk mendengarkan argumen mereka dan menyatakan keberatannya. Jika mereka dapat mengatasi keberatan dari pihak Orang tuanya, Ayah dan Bunda dapat memberanikan diri untuk mengatakan alasannya. Dalam kebanyakan kasus, Orang tua harus bertukar pikiran dan memecahkan masalah bersama untuk solusi yang cocok untuk semua orang. Itulah win-win parenting.


CSI Education adalah les privat baca, tulis, hitung (calistung) dan mata pelajaran untuk SD-SMP. Pengajar yang berpengalaman siap membimbing buah hati Anda untuk lebih memahami materi yang diajarkan di sekolah sekaligus mendidik karakternya agar menjadi pribadi yang sabar dan kompeten.


CSI Education

Les Privat baca, tulis, hitung (calistung) dan mata pelajaran untuk SD-SMP

Alamat: Jl. Danau Limboto A5 K4

Telp.: 085 103 690 103 atau klik s.id/lesprivatmalang


ISS | Les Privat Malang – Intelligent Smart School, Les privat
Les Privat Calistung di Malang & Batu - Avicenna | Avicenna Education
Selamat Datang di Golden Kids | Golden Kids
les privat termurah malang
les privat terbaik malang

0 komentar:

Posting Komentar